Senin, 20 Oktober 2014

Sejarah Situ Gintung


Assalamualaikum wrb. apa kabar semua hari ini Alvin akan menceritakan suatu tempat dekat rumahku nih (Ciputat). Masih pada inget gak dengan kejadian yang terjadi pada tanggal 27 Maret 2009, ya terjadinya peristiwa jebolnya bendungan Situ Gintung.


tanggul situ gintung jebol
source:http://ugiq.blogspot.com/2009/03/sekilas-kronologis-jebolnya-tanggul.html
Situ gintung adalah sebuah danau buatan di dekat Cirendeu, di Kabupaten tangerang. Ia dibentuk oleh sebuah bendungan hingga 16 meter (52 kaki) tinggi yang dibangun pada zaman  kolonial belanda pada 1933. Situ Gintung awalnya adalah sebuah bendungan untuk kepentingan irigasi di sekitar kawasan. Data dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Bendungan memiliki luas 31 hektar, namun karena mengalami pendangkalan, luasnya berkurang menjadi 21,4 hektar di tahun 2009, kedalaman situ 10 meter dan kapasitas menampung air 2,1 juta meter kubik.
            
 Menurut Restu Gunawan seorang sejarawan yang juga Kepala Subdirektorat Peradaban Sejarah, Direktorat Geografi Sejarah, Direktorat Jenderal Sejarah Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, mengatakan tahun 1930-1935 Belanda memang banyak membangun berbagai sarana pengairan dalam rangka pengendalian banjir di Jakarta. Jadi, mungkin saja Situ Gintung juga dibangun pada masa itu sebagai salah satu proyek pembangunan dalam rangka pengendalian banjir. Restu menjelaskan lebih lanjut, Situ Gintung sebetulnya sebuah danau alamiah yang terbentuk pada masa jauh sebelumnya. Danau itu merupakan bagian dari daerah aliran sungai Kali Angke dan Pesanggrahan, yang lahir pada awal pembentukan dataran rendah Jakarta, sekitar 5.000 tahun silam. Baru kemudian Belanda menjadikannya bendungan untuk keperluan irigasi dan pengendalian banjir Jakarta.



Letak dan Pemetaan
 Situ Gintung terletak di Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten.
source:http://rovicky.wordpress.com/2009/03/27/banjir-situ-gintung-keringkan-saja-danau-ini/
Sekitar tahun 1980, keindahan Situ Gintung mulai dilirik para pebisnis. Waduk tandon hujan itu digarap menjadi objek wisata alam. Berbagai fasilitas dibangun mulai dari restoran hingga sarana olahraga, serta bangunan-bangunan komersial lain.
Bangunan-bangunan yang terletak di sekitar Situ tidak memiliki garis sepadan yang memenuhi standar (jarak Situ ke bangunan 50 meter)
Fungsi Situ
Pada awalnya Situ Gintung  berfungsi sebagai sarana pengairan dalam rangka pengendalian banjir di Jakarta. Seiring berjalannya waktu fungsi Situ beralih menjadi tempat wisata, serapan air warga sekitar, sarana olahraga ( Golf, jogging track, dll) dan sebagai sumber mata pencaharian warga sekitar (pengembangan di sector perikanan, dengan memanfaatkan bibir Situ sebagai media peletakan keramba-keramba pembudidayaan ikan yang dilakukan oleh para petani tambak.
            Pada tahun 2009 Situ Gintung  mengalami bencana, yaitu jebolnya tanggul Situ tersebut. Bencana tersebut menyebabkan Situ Gintung menjadi kering, sehingga fungsi Situ Gintung jauh berubah dari fungsi awalnya. Sekarang Situ Gintung difungsikan sebagai lahan perkebunan sementara seperti perkebunan singkong, timun suri, dan jagung.
Potensi dan Ancaman
Situ Gintung memiliki potensi sebagai serapan air bagi warga sekitar dan sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat dan pemerintah daerah Tangerang Selatan, namun  lokasinya yang tidak strategis yaitu dikelilingi oleh bangunan-bangunan dan letaknya lebih tinggi dari perumahan warga, serta  tidak memiliki saluran pintu keluar air baik dan  bangunan tanggul sudah tua, maka hal ini yang menyebabkan tanggul Situ Gintung jebol.
Selain itu masih terdapat ancaman setelah tanggul Situ Gintung jebol yaitu, hilangnya sumber resapan air warga sekitar situ dan hilangnya sumber mata pencaharian warga sekitar yang menjadi penganguran.
Pengelolaan dan Pemanfaatan
Situ Gintung dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), dan dikelola langsung oleh pengusaha sekitar Situ Gintung yang dimanfaatkan sebagai tempat wisata dengan tidak merubah fungsi Situ.
Setelah terjadinya bencana, Situ Gintung dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan sementara seperti perkebunan singkong, timun suri, dan jagung. Namun masyarakat berharap situ gintung dapat segera kembali ke fungsi awal.
Rencana Kebijakan
Pemerintah daerah melalui BBWSCC merencanaka akan membangun kembali tanggul Situ Gintung yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 hingga Januari 2010. namun pada kenyataannya pembangunan tanggul Situ Gintung hingga saat ini belum luga terlealisasi.
Pada rancangan Situ Gintung kedepan akan dibuat jalur hijau disekitar tanggul dan akan ada penertiban pembangunan disekitar tanggul. Adapun dana yang dianggarkan oleh pemeritah untuk pembangunan ini sebesar Rp 97 miliar.

Adapun kronologis terjadinya persitiwa Situ Gintung adalah:
Kamis, 26 Maret 2009.
Pukul 16.00 WIB, hujan deras disertai es dan angin kencang melanda kawasan Jakarta Selatan dan sekitarnya, termasuk wilayah Ciputat dan Cirendeu.
Pukul 23.00 WIB, warga mulai mendengar suara gemuruh dari arah tanggul.
Pukul 24.00 WIB, beberapa warga mulai berbenah dan siaga.

Jumat, 27 Maret 2009.
Pukul 03.00 WIB, warga mulai mendengar suara gemuruh lebih keras dari sebelumya. Suara berasal dari arah tanggul. Tanggul jebol.
Pukul 03.30 WIB, air sudah menerjang Kampung Situ RT 1/8 Cirendeu, Ciputat, Tangerang, Banten.
Pukul 04.00 WIB, warga mulai mengungsi. Air meninggi.
Pukul 05.00 WIB, Beberapa warga mulai naik ke atap rumah, pertolongan dari warga yang rumahnya tidak terendam.
Pukul 08.00 WIB, empat warga dibawa ke RS Fatmawati.
Pukul 10.00 WIB, Kapolres Tangerang datang meninjau lokasi

Yok kita berdoa semoga orang yang meninggal akibat peristiwa jebolnya tanggul mendapat tempat yang layak di sisi-Nya dan sukses ke depan untuk Situ Ginutng untuk kembali menjadi tempat wisata khususnya di Tangerang Selatan.
Add caption
source: http://rinaldimunir.wordpress.com/2009/03/30/tsunami-kecil-di-situ-gintung-dan-keajaiban-yang-terjadi/
http://ugiq.blogspot.com/2009/03/sekilas-kronologis-jebolnya-tanggul.html
http://ilmu-perpustakaan.blogspot.com/2011/12/sejarah-situ-gintung.html
























































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar